Film ini kalo gue ga salah adalah produksi Australia yang rilis sekitar bulan November 2007, tapi baru sempet gue tonton pas lagi liburan semester. Ga tau kenapa, gue punya kecenderungan suka sama film-film 'dark' sejenis film ini ato Underworld.
Film ini bercerita tentang pertempuran yang terjadi antara para iblis dan malaikat di suatu kota di bumi. Tiap golongan, baik iblis ataupun malaikat hanya boleh mengirimkan satu saja 'ksatrianya' untuk tiap generasi. Tapi selama beberapa tahun, iblis yang menang, dipimpin oleh Sammael, menguasai kota ini dan mengubahnya jadi kota kegelapan yang mengutuk cahaya.
Akhirnya mungkin karena ga tahan kalah terus, surga mengirimkan para malaikat perangnya satu persatu turun ke bumi untuk membasmi para iblis. Meski masih memiliki kekuatan malaikat, tapi begitu udah jatuh ke bumi mereka akan berada dalam tubuh manusia dan bisa saja mati. Yang bikin tambah mengenaskan, kalo iblis atau malaikat mati di dunia manusia, ya udahhh...whusshh..whussh..bablas angine alias habis perkara. Mereka benar-benar musnah, ga ada jiwa ataupun roh.
Tapi sayangnya, 6 dari 7 malaikat yang dikirim surga itu gatot alias gagal total. Uriel, Ithuriel, Amithiel dan Raphael hilang ga tentu rimbanya sementara seorang lagi, Remiel, dan Michael yang dianggap malaikat terkuat tewas.
Tinggallah Gabriel (Andi Whitfield) yang akhirnya diturunkan (Fyuhh..cowok ini bener-bener super keren n gentle banget..bikin semangat nonton!!!). Gabriel nih malaikat yang idealis dan gimana ya...cenderung naif, tapi dia punya rasa tanggung jawab gede. Dengan kekuatannya dia mulai menemukan satu-persatu malaikat yang hilang. Cuma sayang, pada akhirnya iblis berhasil membunuh 'saudara-saudaranya' itu. Gabriel marah besar nih, dia labrak n bunuh deh iblis-iblis itu (adegan fighting antara Gabriel dan Ahriman, si gembong narkoba, menurut gue yang paling keren special effect-nya) sampai akhirnya bertarung satu lawan satu sama Sammael.
Gabriel kelimpungan juga melawan musuh terakhir yang sama sekali ga diduganya ini apalagi dia sempet ragu-ragu sama keyakinannya sendiri.
Endingnya? Well...tergantung dari sudut pandang masing-masing penonton nih, tapi buat gue sih sad ending.
Kayaknya ga ada setting siang hari di film ini. Trus jangan pernah ngebayangin para malaikat itu pake halo dan sayap sementara iblisnya punya tanduk dan perang pake trisula. Di film ini, secara fisik mereka adalah manusia yang hidup di amburadulnya peradaban modern (gimana gta amburadul kalo isinya cuma narkoba, hedonisme atau prostitusi doang?), makanya senjata yang dipakai pun ga ada yang primitif : pistol,revolver, trus itu senapan yang pelurunya sampai bisa dibikin kalung, pokoknya paling katrok pake pisau.
Lepas dari masuk akal atau ga. Film ini menggambarkan betapa sulitnya perjuangan sebagai seorang manusia karena ia begitu kompleks. Perpaduan akal,pikiran dan nafsu yang harus dikendalikan secara bijak dimana para malaikat sendiri kesulitan melakukannya. Para malaikat ini dibikin pusing tujuh keliling tuing-tuing karena tidak terbiasa dengan rasa takut, marah, dendam,cinta yang dimiliki manusia, tapi tak pernah mereka rasakan saat sebagai malaikat. Bahkan ada scene dimana Gabriel 'ML' sama Jade (Amithiel), malaikat yang ga bisa pulang ke surga karena sayapnya dipatahin iblis (Yahh..jujur aja, pas adegan ini gue berpikir, "mungkin itu ya perlunya nikah.." ha..ha..ha...100X). Malaikat kok 'ML'?!!! Well...ini kan cuma film...
Menurut gue sih walau manusia itu mortal, tapi kita patut bersyukur karena dianugrahi hal-hal lain selain keabadian, seperti cinta atau rasa lapar..(hellowww...walau bagaimanapun, malaikat ga bisa ngerasain enaknya 'peking gold pizza', ayam goreng, telor ceplok atau bahkan nasi goreng yang sedikit gosong sekalipun!!! So..kita harusnya bener-bener bersyukur kalo masih bisa ngerasa bahwa sambal terasi buatan nyokap itu enak!!)
Film ini bercerita tentang pertempuran yang terjadi antara para iblis dan malaikat di suatu kota di bumi. Tiap golongan, baik iblis ataupun malaikat hanya boleh mengirimkan satu saja 'ksatrianya' untuk tiap generasi. Tapi selama beberapa tahun, iblis yang menang, dipimpin oleh Sammael, menguasai kota ini dan mengubahnya jadi kota kegelapan yang mengutuk cahaya.
Akhirnya mungkin karena ga tahan kalah terus, surga mengirimkan para malaikat perangnya satu persatu turun ke bumi untuk membasmi para iblis. Meski masih memiliki kekuatan malaikat, tapi begitu udah jatuh ke bumi mereka akan berada dalam tubuh manusia dan bisa saja mati. Yang bikin tambah mengenaskan, kalo iblis atau malaikat mati di dunia manusia, ya udahhh...whusshh..whussh..bablas angine alias habis perkara. Mereka benar-benar musnah, ga ada jiwa ataupun roh.
Tapi sayangnya, 6 dari 7 malaikat yang dikirim surga itu gatot alias gagal total. Uriel, Ithuriel, Amithiel dan Raphael hilang ga tentu rimbanya sementara seorang lagi, Remiel, dan Michael yang dianggap malaikat terkuat tewas.
Tinggallah Gabriel (Andi Whitfield) yang akhirnya diturunkan (Fyuhh..cowok ini bener-bener super keren n gentle banget..bikin semangat nonton!!!). Gabriel nih malaikat yang idealis dan gimana ya...cenderung naif, tapi dia punya rasa tanggung jawab gede. Dengan kekuatannya dia mulai menemukan satu-persatu malaikat yang hilang. Cuma sayang, pada akhirnya iblis berhasil membunuh 'saudara-saudaranya' itu. Gabriel marah besar nih, dia labrak n bunuh deh iblis-iblis itu (adegan fighting antara Gabriel dan Ahriman, si gembong narkoba, menurut gue yang paling keren special effect-nya) sampai akhirnya bertarung satu lawan satu sama Sammael.
Gabriel kelimpungan juga melawan musuh terakhir yang sama sekali ga diduganya ini apalagi dia sempet ragu-ragu sama keyakinannya sendiri.
Endingnya? Well...tergantung dari sudut pandang masing-masing penonton nih, tapi buat gue sih sad ending.
Kayaknya ga ada setting siang hari di film ini. Trus jangan pernah ngebayangin para malaikat itu pake halo dan sayap sementara iblisnya punya tanduk dan perang pake trisula. Di film ini, secara fisik mereka adalah manusia yang hidup di amburadulnya peradaban modern (gimana gta amburadul kalo isinya cuma narkoba, hedonisme atau prostitusi doang?), makanya senjata yang dipakai pun ga ada yang primitif : pistol,revolver, trus itu senapan yang pelurunya sampai bisa dibikin kalung, pokoknya paling katrok pake pisau.
Lepas dari masuk akal atau ga. Film ini menggambarkan betapa sulitnya perjuangan sebagai seorang manusia karena ia begitu kompleks. Perpaduan akal,pikiran dan nafsu yang harus dikendalikan secara bijak dimana para malaikat sendiri kesulitan melakukannya. Para malaikat ini dibikin pusing tujuh keliling tuing-tuing karena tidak terbiasa dengan rasa takut, marah, dendam,cinta yang dimiliki manusia, tapi tak pernah mereka rasakan saat sebagai malaikat. Bahkan ada scene dimana Gabriel 'ML' sama Jade (Amithiel), malaikat yang ga bisa pulang ke surga karena sayapnya dipatahin iblis (Yahh..jujur aja, pas adegan ini gue berpikir, "mungkin itu ya perlunya nikah.." ha..ha..ha...100X). Malaikat kok 'ML'?!!! Well...ini kan cuma film...
Menurut gue sih walau manusia itu mortal, tapi kita patut bersyukur karena dianugrahi hal-hal lain selain keabadian, seperti cinta atau rasa lapar..(hellowww...walau bagaimanapun, malaikat ga bisa ngerasain enaknya 'peking gold pizza', ayam goreng, telor ceplok atau bahkan nasi goreng yang sedikit gosong sekalipun!!! So..kita harusnya bener-bener bersyukur kalo masih bisa ngerasa bahwa sambal terasi buatan nyokap itu enak!!)
2 komentar:
Sist,, selain gabriel, constantie, ama legion kira2 ada referensi lain gak seputar film bertema perang antar malaikat lainnya
The Mortal Instruments : City of Bones. Ceritanya tentang keturunan tentara zaman perang salib yang meminum darah malaikat untuk memerangi iblis. Ni film adaptasi dari novel.
Posting Komentar