Semua tulisan di sini adalah hasil uneg-uneg kala bete berat, jam kuliah kosong, dan ketika hotspot kampus bisa diajak kerja sama.
RSS

About Me

Foto Saya
LiliQue
Anak bungsu dari 4 bersaudara. Waktu kecil nakal setengah mati dan hobi banget berkelahi. Sekarang jadi mahasiswi teknik informatika Universitas Negeri Malang yang masih aja sering pulang karena kangen masakan ibu tercinta (yah gimana ga kangen masakan rumah kalo makanan anak kos ya begitu-begitu aja!). Punya rambut panjang sepunggung tapi sering dipanggil 'Mas', tinggi semampai (a.k.a semeter tak sampai). Selalu dapat peran jadi hantu kalo ada drama gara2 punya mata besar dan nakutin kalo melotot. Enggak terlalu berbakat berurusan sama anak kecil karena kalo ada anak kecil yg tadinya diam pasti cemberut begitu liat aku, yg tadiny ketawa ngakak malah nangis terisak..(ga tau knapa padahal akunya diem aja...ckck...ckck...).
Lihat profil lengkapku
Welcome to My Blog

Yang melirik Blog seadanya ini..

Kecerdasan Buatan

Sistem informasi adalah suatu sistem yang dapat menghasilkan informasi yang berguna. Suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian,mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Salah satu jenis dari sistem informasi adalah Articial Intelegence atau Kecerdasan buatan dan sistem pakar.
Artificial Intelegence atau Kecerdasan Buatan adalah suatu sistem informasi yang berhubungan dengan penangkapan, pemodelan dan penyimpanan kecerdasan manusia dalam sebuah sistem teknologi informasi sehingga sistem tersebut memiliki kecerdasan seperti yang dimiliki manusia. Sistem ini dikembangkan untuk mengembangkan metode dan sistem untuk menyelesaikan masalah, biasanya diselesaikan melalui aktifivitas intelektual manusia, misal pengolahan citra, perencanaan, peramalan dan lain-lain, meningkatkan kinerja sistem informasi yang berbasis komputer.

Komponen
Sebuah sistem pasti memiliki komponen yang menjadi pembentuknya. Demikian pula dengan Kecerdasan Buatan dan sistem pakar, karena dua sistem tersebut termasuk contoh jenis sistem informasi maka kecerdasan buatan dan sistem pakar juga memiliki komponen. Komponen-komponen itu antara lain :
a. Komponen Kecerdasan Buatan
1.Basis Pengetahuan
Basis Pengetahuan berisi pengetahuan yang dibutuhkan untuk memahami, memformulasi, dan memecahkan masalah. Basis pengetahuan tersusun atas 2 elemen dasar yaitu : a.Fakta, misalnya: situasi, kondisi, dan kenyataan dari permasalahan yang ada, serta teori dalam bidang itu. b.Aturan, yang mengarahkan penggunaan pengetahuan untuk memecahkan masalah yang spesifik dalam bidang yang khusus .
2.Mesin Inferensi
Mesin Inferensi (Inference Engine), merupakan otak dari Kecerdasan buatan. Juga dikenal sebagai penerjemah aturan (rule interpreter). Komponen ini berupa program komputer yang menyediakan suatu metodologi untuk memikirkan (reasoning) dan memformulasi kesimpulan. Kerja mesin inferensi meliputi :
a.Menentukan aturan mana yang akan dipakai
b.Menyajikan pertanyaan kepada pemakai ketika diperlukan.
c.Menambahkan jawaban ke dalam memori kecerdasan buatan dan sistem pakar.
d.Menyimpulkan fakta baru dari sebuah aturan
e.Menambahkan fakta tadi (yang telah diperoleh) ke dalam memori
3.Interface Kecerdasan buatan dan Sistem Pakar mengatur komunikasi antara pengguna dan komputer. Komunikasi ini paling baik berupa bahasa alami, biasanya disajikan dalam bentuk tanya-jawab dan kadang ditampilkan dalam bentuk gambar/grafik. Antarmuka yang lebih canggih dilengkapi dengan percakapan (voice communication).
Komponen Sistem Pakar
1.Subsistem Penambah Pengetahuan
2.Basis Pengetahuan
Basis pengetahuan adalah suatu jenis basis data yang dipergunakan untuk manajemen pengetahuan. Basis data ini menyediakan fasilitas untuk kleksi,organisasi dan pengambilan pengetahuan terkomputerisasi.
3.Mesin Inferensi
Mesin inferensi merupakan elemen inti dari sistem intelejensia buatan
4.BlackBoard
Blackboard adalah memori/lokasi untuk bekerja dan menyimpan hasil sementara. Biasanya berupa sebuah basis data.
5.Interface
6.Subsistem Penjelasan
Subsistem Penjelasan adalah kemampuan untuk menjejak (tracing) bagaimana suatu kesimpulan dapat diambil merupakan hal yang sangat penting untuk transfer pengetahuan dan pemecahan masalah. Komponen subsistem penjelasan harus dapat menyediakannya yang secara interaktif menjawab pertanyaan pengguna , misalnya :
1.“Mengapa pertanyaan tersebut anda tanyakan?”
2.“Seberapa yakin kesimpulan tersebut diambil?”
3.“Mengapa alternatif tersebut ditolak?”
4.“Apa yang akan dilakukan untuk mengambil suatu kesimpulan?”
5.“ Fakta apalagi yang diperlukan untuk mengambil kesimpulan akhir?”
6.Subsistem Penyaring Pengetahuan
Seorang pakar mempunyai sistem penghalusan pengetahuan, artinya, mereka bisa menganalisa sendiri performa mereka, belajar dari pengalaman, serta meningkatkan pengetahuannya untuk konsultasi berikutnya. Pada Sistem Pakar, swa-evaluasi ini penting sehingga dapat menganalisa alasan keberhasilan atau kegagalan pengambilan kesimpulan serta memperbaiki basis pengetahuannya.
Karakteriatik kecerdasan buatan dan sistem pakar Kecerdasan buatan dan sistem pakar berhubungan dengan penggunaan komputer untuk melaksanakan tugas atau menyelesaikan masalah yang memerlukan kecerdasan atau kepintaran. Adanya berbagai sudut pandang dalam melihat kecerdasan buatan, mempengaruhi pembentukan karakteristik kecerdasan buatan. Karakteristiknya antara lain adalah :
a.Sistem yang dapat berpikir seperti manusia ( Thinking Humanly) Thinking Humanly adalah pendekatan model kognitif. Dikatakan program dapat berpikir seperti manusia, maka ada beberapa cara untuk menyatakannya, yaitu :
1.Melalui introspeksi mencoba menangkap pemikiran pemikirannya sendiri pada saat berpikir
2.Melalui eksperimen-eksperimen psikologi Sistem ini menggunakan teori pemikiran presisi untuk diekspresikan sebagai program komputer contohnya Sistem Newell & Simon’s GPS (general problem solver) yang mencari penyelesaian masalah “jalan yang dilakukan manusia”. Sistem ini menggunakan gabungan antara model komputer Ai dan teknik psikologi.
b.Sistem yang dapat beraksi seperti manusia ( Acting Humanly) Acting Humanly : Pendekatan Uji Turing. Turing mendefinisikan tingkah laku yang cerdas sebagai suatu kemampuan untuk meniru manusia dalam semua tugas kognitif, mencukupi untuk “fool interrogator”. Uji yang dilakukan Turing merupakan komputer yang akan dijalankan oleh manusia melalui teletype. Jika interrogator tidak dapat membedakan apakah yang diinterogasi manusia atau komputer, maka komputer berintelegensia tersebut lolos dari uji Turing (Turing Test). Untuk lolos dari sistem uji Turing (Turing Test) ini diperlukan :
•Natural Language Processing
•Knowledge Representation,
•Automated Reasoning
•Machine Learning

c.Sistem yang dapat berpikir secara rasional ( Thinking Rationally) Thinking Rationally atau disebut juga The Laws of Thought Approach. Hukum ini memiliki beberapa poin, yaitu :
1. Tidak mudah membuat pengetahuan informal dan menyatakan dalam bentuk formal yang diperlukan oleh notasi logika, khususnya jika pengetahuan memiliki ketidakpastian <>
2. Terdapat perbedaan besar antara dapat memecahkan masalah “dalam prinsip” dan memecahkannya dalam praktek.

d.Sistem yang dapat bertingkah laku rasional (Acting Rationally) Acting Rationally disebut juga The Rational Agent Approach. Adanya mesin inferensi yang benar membuat sistem ini dapat bertindak sebagai rational agent, karena satu cara untuk melakukan aksi secara rasional. Aksi secara rasional adalah menalar secara logika untuk mendapatkan kesimpulan bahwa aksi yang diberikan akan mencapai tujuan, dan kemudian melakukan aksi atas kesimpulan tersebut.

Cara kerja kecerdasan buatan Perangkat lunak kecerdasan buatan berbasis pada representasi serta manipulasi simbolik. Di sini simbol tersebut dapat berupa huruf, kata, atau angka yang merepresentasikan obyek, proses dan hubungan keduanya. Sebuah obyek bisa jadi seorang manusia, benda, pikiran, konsep, kejadian, atau pernyataan suatu fakta. Dengan menggunakan simbol, kita dapat menciptakan basis pengetahuan yang berisi fakta, konsep, dan hubungan di antara keduanya. Kemudian beberapa proses dapat digunakan untuk memanipulasi simbol tersebut untuk menghasilkan nasehat atau rekomendasi untuk penyelesaian suatu masalah.

Untuk lebih jelasnya, klik di sini

2 komentar:

Eemboz mengatakan...

Mau tanya nih. Kecerdasan buatan yang di post ini berlaku ngga untuk pembuatan robot mini? Apa perlu di simple kan?

LiliQue mengatakan...

Kecerdasan buatan di post ini adalah gambaran umum dimana kecerdasan buatan itu sendiri bnyak macamnya,contoh: sistem pakar,fuzzy logic n robot, jadi post ini berlaku juga di robotika. Hanya saja rasanya simpel ato ga itu bukan trgantung dari bsar kecil ukuran,tapi fungsi robot itu. Kalo fungsinya kompleks, pengelolaan mikrokontrolernya pasti ruwet.

Posting Komentar